TEKNOLOGI FIREWALL
Tembok api atau dinding api adalah suatu sistem perangkat lunak yang mengizinkan lalu lintas jaringan yang dianggap aman untuk bisa melaluinya dan mencegah lalu lintas jaringan yang dianggap tidak aman. Umumnya, sebuah tembok-api diterapkan dalam sebuah mesin terdedikasi, yang berjalan pada pintu gerbang (gateway) antara jaringan lokal dengan jaringan Internet.
Tembok-api digunakan untuk membatasi atau mengontrol akses terhadap siapa saja yang memiliki akses terhadap jaringan pribadi dari pihak luar. Saat ini, istilah firewall menjadi istilah lazim yang merujuk pada sistem yang mengatur komunikasi antar dua macam jaringan yang berbeda. Mengingat saat ini banyak perusahaan yang memiliki akses ke Internet dan juga tentu saja jaringan berbadan hukum di dalamnya, maka perlindungan terhadap perangkat digital perusahaan tersebut dari serangan para peretas, pemata-mata, ataupun
Jenis-jenis
Firewall
Taksonomi Firewall
Firewall terbagi menjadi dua jenis,
yakni sebagai berikut
- Personal Firewall: Personal Firewall didesain untuk melindungi sebuah komputer yang terhubung ke jaringan dari akses yang tidak dikehendaki. Firewall jenis ini akhir-akhir ini berevolusi menjadi sebuah kumpulan program yang bertujuan untuk mengamankan komputer secara total, dengan ditambahkannya beberapa fitur pengaman tambahan semacam perangkat proteksi terhadap virus, anti-spyware, anti-spam, dan lainnya. Bahkan beberapa produk firewall lainnya dilengkapi dengan fungsi pendeteksian gangguan keamanan jaringan (Intrusion Detection System). Contoh dari firewall jenis ini adalah Microsoft Windows Firewall (yang telah terintegrasi dalam sistem operasi Windows XP Service Pack 2, Windows Vista dan Windows Server 2003 Service Pack 1), Symantec Norton Personal Firewall, Kerio Personal Firewall, dan lain-lain. Personal Firewall secara umum hanya memiliki dua fitur utama, yakni Packet Filter Firewall dan Stateful Firewall.
- Network Firewall: Network ‘‘’’Firewall didesain untuk melindungi jaringan secara keseluruhan dari berbagai serangan. Umumnya dijumpai dalam dua bentuk, yakni sebuah perangkat terdedikasi atau sebagai sebuah perangkat lunak yang diinstalasikan dalam sebuah server. Contoh dari firewall ini adalah Microsoft Internet Security and Acceleration Server (ISA Server), Cisco PIX, Cisco ASA, IPTables dalam sistem operasi GNU/Linux, pf dalam keluarga sistem operasi Unix BSD, serta SunScreen dari Sun Microsystems, Inc. yang dibundel dalam sistem operasi Solaris. Network Firewall secara umum memiliki beberapa fitur utama, yakni apa yang dimiliki oleh personal firewall (packet filter firewall dan stateful firewall), Circuit Level Gateway, Application Level Gateway, dan juga NAT Firewall. Network Firewall umumnya bersifat transparan (tidak terlihat) dari pengguna dan menggunakan teknologi routing untuk menentukan paket mana yang diizinkan, dan mana paket yang akan ditolak.
Fungsi Firewall
Secara mendasar, firewall dapat
melakukan hal-hal berikut:
- Mengatur dan mengontrol lalu lintas jaringan
- Melakukan autentikasi terhadap akses
- Melindungi sumber daya dalam jaringan privat
- Mencatat semua kejadian, dan melaporkan kepada administrator
Mengatur
dan Mengontrol Lalu lintas jaringan
Fungsi pertama yang dapat dilakukan
oleh firewall adalah firewall harus dapat mengatur dan mengontrol lalu lintas
jaringan yang diizinkan untuk mengakses jaringan privat atau komputer yang
dilindungi oleh firewall. Firewall melakukan hal yang demikian, dengan
melakukan inspeksi terhadap paket-paket dan memantau koneksi yang sedang
dibuat, lalu melakukan penapisan (filtering) terhadap koneksi
berdasarkan hasil inspeksi paket dan koneksi tersebut.
1. Packet Filtering: Firewall jenis ini memfilter
paket data berdasarkan alamat dan opsi-opsi
yang sudah ditentukan terhadap paket tersebut. Ia bekerja dalam level IP paket data dan
membuat keputusan mengenai tindakan selanjutnya (diteruskan atau tidak diteruskan)
berdasarkan kondisi dari paket tersebut. Firewall jenis ini terbagi lagi menjadi tiga subtipe:
o
o
o
Static Filtering: Jenis filter yang diiplementasikan pada kebanyakan router, dimana
modifikasi terhadap aturan-aturan filter harus dilakukan secara manual.
Dynamic Filtering: Apabila proses-proses tertentu di sisi luar jaringan dapat
merubah aturan filer secara dinamis berdasarkan even-even tertentu yang diobservasi
oleh router (sebagai contoh, paket FTP dari sisi luar dapat diijinkan apabila
seseorang dari sisi dalam me-request sesi FTP).
Stateful Inspection: Dikembangkan berdasarkan teknologi yang sama dengan
dynamic filtering dengan tambahan fungsi eksaminasi secara bertingkat berdasarkan
muatan data yang terkandung dalam paket IP.
Baik dynamic maupun stateful filtering menggunakan tabel status (state table) dinamis yang
akan membuat aturan-aturan filter sesuai dengan even yang tengah berlangsung.
2. Circuit Gateways: Firewall jenis ini beroperasi pada layer (lapisan) transpor pada network,
dimana koneksi juga diautorisasi berdasarkan alamat. Sebagaimana halnya Packet Filtering,
Circuit Gateway (biasanya) tidak dapat memonitor trafik data yang mengalir antara satu
network dengan network lainnya, tetapi ia mencegah koneksi langsung antar network.
3. Application Gateways: Firewall tipe ini juga disebut sebagai firewall berbasis proxy. Ia
beroperasi di level aplikasi dan dapat mempelajari informasi pada level data aplikasi (yang
dimaksudkan disini adalah isi [content] dari paket data karena proxy pada dasarnya tidak
beroperasi pada paket data). Filterisasi dilakukan berdasarkan data aplikasi, seperti perintah-
perintah FTP atau URL yang diakses lewat HTTP. Dapat dikatakan bahwa firewall jenis ini
“memecah model client-server”.
4. Hybrid Firewalls: Firewall jenis ini menggunakan elemen-elemen dari satu atau lebih tipe
firewall. Hybrid firewall sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Firewall komersial yang
pertama, DEC SEAL, adalah firewall berjenis hybrid, dengan menggunakan proxy pada
sebuah bastion hosts (mesin yang dilabeli sebagai “gatekeeper” pada gambar 1) dan packet
filtering pada gateway (“gate”). Sistem hybrid seringkali digunakan untuk menambahkan
layanan baru secara cepat pada sistem firewall yang sudah tersedia. Kita bisa saja
menambahkan sebuah circuit gateway atau packet filtering pada firewall berjenis
application gateway, karena untuk itu hanya diperlukan kode proxy yang baru yang ditulis
untuk setiap service baru yang akan disediakan. Kita juga dapat memberikan autentifikasi
pengguna yang lebih ketat pada Stateful Packet Filer dengan menambahkan proxy untuk
tiap service.
Apapun basis teknologi yang digunakan, sebuah firewall pada dasarnya berlaku sebagai sebuah
gateway yang terkontrol di antara dua atau lebih network dimana setiap trafik harus melewatinya.
Sebuah firewall menjalankan aturan sekuriti dan meninggalkan jejak yang dapat ditelusuri.
yang sudah ditentukan terhadap paket tersebut. Ia bekerja dalam level IP paket data dan
membuat keputusan mengenai tindakan selanjutnya (diteruskan atau tidak diteruskan)
berdasarkan kondisi dari paket tersebut. Firewall jenis ini terbagi lagi menjadi tiga subtipe:
o
o
o
Static Filtering: Jenis filter yang diiplementasikan pada kebanyakan router, dimana
modifikasi terhadap aturan-aturan filter harus dilakukan secara manual.
Dynamic Filtering: Apabila proses-proses tertentu di sisi luar jaringan dapat
merubah aturan filer secara dinamis berdasarkan even-even tertentu yang diobservasi
oleh router (sebagai contoh, paket FTP dari sisi luar dapat diijinkan apabila
seseorang dari sisi dalam me-request sesi FTP).
Stateful Inspection: Dikembangkan berdasarkan teknologi yang sama dengan
dynamic filtering dengan tambahan fungsi eksaminasi secara bertingkat berdasarkan
muatan data yang terkandung dalam paket IP.
Baik dynamic maupun stateful filtering menggunakan tabel status (state table) dinamis yang
akan membuat aturan-aturan filter sesuai dengan even yang tengah berlangsung.
2. Circuit Gateways: Firewall jenis ini beroperasi pada layer (lapisan) transpor pada network,
dimana koneksi juga diautorisasi berdasarkan alamat. Sebagaimana halnya Packet Filtering,
Circuit Gateway (biasanya) tidak dapat memonitor trafik data yang mengalir antara satu
network dengan network lainnya, tetapi ia mencegah koneksi langsung antar network.
3. Application Gateways: Firewall tipe ini juga disebut sebagai firewall berbasis proxy. Ia
beroperasi di level aplikasi dan dapat mempelajari informasi pada level data aplikasi (yang
dimaksudkan disini adalah isi [content] dari paket data karena proxy pada dasarnya tidak
beroperasi pada paket data). Filterisasi dilakukan berdasarkan data aplikasi, seperti perintah-
perintah FTP atau URL yang diakses lewat HTTP. Dapat dikatakan bahwa firewall jenis ini
“memecah model client-server”.
4. Hybrid Firewalls: Firewall jenis ini menggunakan elemen-elemen dari satu atau lebih tipe
firewall. Hybrid firewall sebenarnya bukan sesuatu yang baru. Firewall komersial yang
pertama, DEC SEAL, adalah firewall berjenis hybrid, dengan menggunakan proxy pada
sebuah bastion hosts (mesin yang dilabeli sebagai “gatekeeper” pada gambar 1) dan packet
filtering pada gateway (“gate”). Sistem hybrid seringkali digunakan untuk menambahkan
layanan baru secara cepat pada sistem firewall yang sudah tersedia. Kita bisa saja
menambahkan sebuah circuit gateway atau packet filtering pada firewall berjenis
application gateway, karena untuk itu hanya diperlukan kode proxy yang baru yang ditulis
untuk setiap service baru yang akan disediakan. Kita juga dapat memberikan autentifikasi
pengguna yang lebih ketat pada Stateful Packet Filer dengan menambahkan proxy untuk
tiap service.
Apapun basis teknologi yang digunakan, sebuah firewall pada dasarnya berlaku sebagai sebuah
gateway yang terkontrol di antara dua atau lebih network dimana setiap trafik harus melewatinya.
Sebuah firewall menjalankan aturan sekuriti dan meninggalkan jejak yang dapat ditelusuri.
sangat membantu
BalasHapusnice infonya
BalasHapuspower supply teknisi hp
4 teknologi firewall mana?
BalasHapus